Jumat, 21 Mei 2010

:::sejarah Gong perdamaian dunia & MURIA:::

HAMEMAYU HAYUNING BAWANA




Gong Perdamaian Dunia berasal dari Desa Plajan, Mlonggo, Jepara - Jawa Tengah
Gong sakral ini yg diyakini berusia lebih dari 450 tahun adalah milik Ibu Musrini
Beliau merupakan ahli waris pemilik gong generasi ke Tujuh


Para ahli berpendapat bahwa Gong tersebut dibuat oleh seorang wali utama pada zaman Kerajaan Demak
Kerajaan Demak sendiri merupakan penerus dari Kerajaan Majapahit
Ketika benua Amerika masih terbelakang,
Kerajaan Majapahit sudah maju pesat yang memiliki pengaruh yang besar,
membentang di seluruh kawasan Asia Tenggara sampai pantai timur Afrika


Ibu Musrini yg tinggal di Desa Plajan lereng barat Gunung Muria merupakan keturunan dari pembuat Gong
Sampai berada di lereng barat Gunung Muria, semula dijadikan sarana dakwah,
dalam rangka syi'ar Islam bagi masyarakat pedalaman pegunungan,
yg waktu itu masih primitif, kental mengnut k percayaan Animisme.


Gunung Muria di Jawa Tengah merupakan satu gunung yang memiliki kharisma k istimewaan yg luar biasa
Selama ratusan tahun mendapat perhatian khusus dari para tokoh spiritual tingkat tinggi dunia
Menjadi bahan kajian ilmuwan, cendikiawan, serta para aktivis perdamaian di seluruh muka bumi..





Nama Muria (moria) berasal dari bahasa Ibrani (Ibrahim), berarti “Pilihan Allah”

Di lereng selatan Gunung Muria, masuk kabupaten Kudus, salah seorang anggota “Dewan Sembilan Wali (wali songo).”

Di puncak bagian utara terdapat “makom” Begawan Abiyasa, seorang Nabi bagi umat Hindu, yang pada waktu – waktu tertentu dijaga harimau Putih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar